Menyentuh Hati: Seni Bercerita ala Steve Jobs
Kamu pasti tahu siapa Steve Jobs, kan? Dia adalah salah satu tokoh paling berpengaruh di dunia teknologi, yang berhasil menciptakan produk-produk inovatif seperti Macintosh, iPod, iPhone, dan iPad. Tapi, tahukah kamu apa yang membuat Steve Jobs begitu sukses dan dicintai oleh banyak orang? Salah satunya adalah kemampuannya dalam bercerita.
Steve Jobs adalah seorang storyteller yang handal. Dia bisa menyampaikan visi, misi, dan nilai-nilai yang dia pegang dengan cara yang menarik, inspiratif, dan menggugah emosi. Dia tidak hanya menjual produk, tapi juga menjual mimpi dan pengalaman. Dia tidak hanya berbicara tentang fitur dan spesifikasi, tapi juga tentang manfaat dan dampak. Dia tidak hanya memaparkan fakta dan data, tapi juga memberikan konteks dan makna.
Dalam artikel ini, kita akan belajar beberapa teknik bercerita yang sering digunakan oleh Steve Jobs, dan bagaimana kita bisa menerapkannya dalam kehidupan kita. Kita akan melihat bagaimana Steve Jobs menggunakan gaya pembuka, struktur cerita, dan retorika untuk menyampaikan pesan-pesan yang menyentuh hati. Kita juga akan melihat beberapa contoh nyata dari pidato-pidato terkenal yang pernah dia sampaikan.
Gaya Pembuka
Gaya pembuka adalah cara kita memulai cerita kita. Gaya pembuka yang baik bisa menarik perhatian, membangun kredibilitas, dan menimbulkan rasa penasaran pada audiens. Ada beberapa gaya pembuka yang bisa kita gunakan, seperti:
- Mengajukan pertanyaan. Kita bisa mengajukan pertanyaan yang relevan dengan topik yang kita bahas, dan yang membuat audiens berpikir atau merasa tertantang. Contoh: "How do you live before you die?" (Steve Jobs, Stanford Commencement Speech, 2005)
- Menceritakan kisah pribadi. Kita bisa menceritakan kisah pribadi yang berkaitan dengan topik yang kita bahas, dan yang menunjukkan sisi manusiawi kita. Contoh: "I was lucky — I found what I loved to do early in life. Woz and I started Apple in my parents garage when I was 20." (Steve Jobs, Stanford Commencement Speech, 2005)
- Menyebutkan fakta mengejutkan. Kita bisa menyebutkan fakta mengejutkan yang berkaitan dengan topik yang kita bahas, dan yang membuat audiens terkejut atau terheran-heran. Contoh: "Today, I want to tell you three stories from my life. That's it. No big deal. Just three stories." (Steve Jobs, Stanford Commencement Speech, 2005)
- Menunjukkan sesuatu yang menarik. Kita bisa menunjukkan sesuatu yang menarik yang berkaitan dengan topik yang kita bahas, dan yang membuat audiens penasaran atau terpesona. Contoh: "This is a day I've been looking forward to for two-and-a-half years. Every once in a while, a revolutionary product comes along that changes everything. And Apple has been — well, first of all, one's very fortunate if you get to work on just one of these in your career. Apple's been very fortunate. It's been able to introduce a few of these into the world. In 1984, we introduced the Macintosh. It didn't just change Apple, it changed the whole computer industry. In 2001, we introduced the first iPod. And it didn't just change the way we all listen to music, it changed the entire music industry. Well, today, we're introducing three revolutionary products of this class. The first one is a widescreen iPod with touch controls. The second is a revolutionary mobile phone. And the third is a breakthrough Internet communications device. So, three things: a widescreen iPod with touch controls; a revolutionary mobile phone; and a breakthrough Internet communications device. An iPod, a phone, and an Internet communicator. An iPod, a phone ... are you getting it? These are not three separate devices, this is one device, and we are calling it iPhone." (Steve Jobs, iPhone Launch, 2007)
Gaya pembuka yang kita pilih harus sesuai dengan tujuan, audiens, dan konteks cerita kita. Kita juga harus memastikan bahwa gaya pembuka kita tidak terlalu panjang, tidak terlalu membosankan, dan tidak terlalu menggurui.
Struktur Cerita
Struktur cerita adalah cara kita menyusun cerita kita. Struktur cerita yang baik bisa membantu kita menyampaikan pesan dengan jelas, logis, dan koheren. Ada beberapa struktur cerita yang bisa kita gunakan, seperti:
- Problem-Solution-Benefit. Kita bisa memulai dengan menyampaikan masalah yang ada, lalu menawarkan solusi yang kita miliki, dan kemudian menjelaskan manfaat yang bisa didapatkan dari solusi tersebut. Contoh: "There is something in the air today. With over 50 million views on YouTube, some of you have seen this video. It shows a woman at a recent wedding who has the courage to wear a very skimpy dress. Unfortunately for her, she does not have the physique to pull it off. The video is called 'Bride Has Massive Wardrobe Malfunction'. This is a pretty common problem. Many people have trouble finding clothes that fit them well. And even if they do, they have to spend a lot of time and money shopping for them. But what if there was a better way? What if you could have clothes that are custom-made for your body, delivered to your door, and affordable? Well, that's exactly what we have created. We are Stitch Fix, the online personal styling service that sends you a box of hand-picked clothing every month. You just fill out a style profile, and our algorithm matches you with a personal stylist who picks out clothes that suit your taste, budget, and lifestyle. You can keep what you love, and send back what you don't. No hassle, no commitment, no wardrobe malfunctions. Stitch Fix is the ultimate solution for your clothing needs. It saves you time, money, and embarrassment. It makes you look good, feel good, and confident. It is the future of fashion. And it is available today. Sign up now and get your first box for free. Stitch Fix. Your partner in personal style."
- What-Why-How. Kita bisa memulai dengan menyampaikan apa yang kita ingin bicarakan, lalu menjelaskan mengapa hal itu penting atau menarik, dan kemudian menguraikan bagaimana hal itu bisa dilakukan atau dipahami. Contoh: "Today I want to talk about a simple idea that could change the world. The idea is solar energy. Why is solar energy important? Because it is clean, renewable, and abundant. It does not pollute the air, it does not deplete the natural resources, and it does not depend on the weather or the location. It is the ultimate source of power for our planet. How can we harness solar energy? There are many ways, but one of the most promising is using photovoltaic cells, or solar cells. These are devices that convert sunlight directly into electricity. They are made of silicon, the same material that is used in computer chips. They are thin, flexible, and durable. They can be attached to roofs, windows, walls, or even clothing. They can power anything from lights, to phones, to cars. Solar cells are the key to unlocking the potential of solar energy. They are cheap, efficient, and scalable. They are the future of energy. And they are available today. You can buy them online, install them yourself, and start saving money and the environment. Solar energy is not a dream, it is a reality. And you can be part of it. Join the solar revolution. Go solar today."
- Before-After-Bridge. Kita bisa memulai dengan menyampaikan kondisi sebelum ada solusi yang kita tawarkan, lalu menunjukkan kondisi setelah ada solusi tersebut, dan kemudian menjembatani kedua kondisi itu dengan menunjukkan cara atau alasan untuk beralih dari yang sebelum ke yang sesudah. Contoh: "Imagine you are a student who has to write a paper for your class. You have done your research, but you are stuck with how to organize your ideas and write a clear and coherent essay".
Retorika
Retorika adalah cara kita menggunakan bahasa untuk meyakinkan, mempengaruhi, atau menghibur audiens. Retorika yang baik bisa membantu kita menambah daya tarik, kredibilitas, dan emosi dalam cerita kita. Ada beberapa retorika yang bisa kita gunakan, seperti:
- Analogi. Kita bisa menggunakan analogi untuk membandingkan dua hal yang berbeda, tetapi memiliki kesamaan tertentu, untuk menjelaskan konsep yang kompleks atau abstrak dengan cara yang sederhana atau familiar. Contoh: "Your time is limited, so don't waste it living someone else's life. Don't be trapped by dogma — which is living with the results of other people's thinking. Don't let the noise of others' opinions drown out your own inner voice. And most important, have the courage to follow your heart and intuition. They somehow already know what you truly want to become. Everything else is secondary." (Steve Jobs, Stanford Commencement Speech, 2005)
- Metafora. Kita bisa menggunakan metafora untuk menyebutkan sesuatu dengan nama lain yang memiliki makna simbolis, untuk memberikan gambaran yang lebih kuat atau menarik tentang sesuatu. Contoh: "I'm the only person I know that's lost a quarter of a billion dollars in one year.... It's very character-building." (Steve Jobs, Apple Confidential 2.0, 1999)
- Repetisi. Kita bisa menggunakan repetisi untuk mengulang kata, frasa, atau kalimat yang sama atau mirip, untuk menekankan pesan atau ide yang penting atau utama. Contoh: "You've got to find what you love. And that is as true for your work as it is for your lovers. Your work is going to fill a large part of your life, and the only way to be truly satisfied is to do what you believe is great work. And the only way to do great work is to love what you do. If you haven't found it yet, keep looking. Don't settle. As with all matters of the heart, you'll know when you find it. And, like any great relationship, it just gets better and better as the years roll on. So keep looking until you find it. Don't settle." (Steve Jobs, Stanford Commencement Speech, 2005)
- Kontras. Kita bisa menggunakan kontras untuk menunjukkan perbedaan yang mencolok antara dua hal yang berlawanan, untuk menimbulkan rasa penasaran, kejutan, atau ironi. Contoh: "Remembering that I'll be dead soon is the most important tool I've ever encountered to help me make the big choices in life. Because almost everything — all external expectations, all pride, all fear of embarrassment or failure - these things just fall away in the face of death, leaving only what is truly important. Remembering that you are going to die is the best way I know to avoid the trap of thinking you have something to lose. You are already naked. There is no reason not to follow your heart." (Steve Jobs, Stanford Commencement Speech, 2005)
Retorika yang kita pilih harus sesuai dengan pesan, audiens, dan tujuan cerita kita. Kita juga harus memastikan bahwa retorika kita tidak terlalu berlebihan, tidak terlalu membingungkan, dan tidak terlalu menyesatkan.
Kesimpulan
Bercerita adalah salah satu keterampilan yang paling penting dan berguna dalam kehidupan kita. Bercerita bisa membantu kita berkomunikasi, berkolaborasi, dan berkreasi dengan lebih baik. Bercerita bisa membantu kita menyampaikan ide, nilai, dan visi kita dengan lebih efektif. Bercerita bisa membantu kita menginspirasi, mempengaruhi, dan menghibur orang lain.
Steve Jobs adalah salah satu contoh terbaik dari seorang storyteller yang berhasil menyentuh hati jutaan orang dengan cerita-ceritanya. Dia menguasai berbagai teknik bercerita, seperti gaya pembuka, struktur cerita, dan retorika. Dia bisa menyesuaikan cerita-ceritanya dengan tujuan, audiens, dan konteks yang berbeda-beda. Dia bisa membuat cerita-ceritanya menjadi menarik, inspiratif, dan menggugah emosi.
Kita bisa belajar banyak dari Steve Jobs tentang seni bercerita. Kita bisa menerapkan teknik-teknik bercerita yang dia gunakan dalam berbagai situasi dan kesempatan. Kita bisa meningkatkan keterampilan bercerita kita dengan berlatih, mendengarkan, dan meminta umpan balik. Kita bisa menjadi storyteller yang lebih baik dengan belajar dari orang-orang yang lebih baik.
Menyentuh hati adalah salah satu tujuan tertinggi dari bercerita. Jika kita bisa menyentuh hati orang lain dengan cerita kita, kita bisa membuat perbedaan yang positif di dunia ini. Jadi, mari kita mulai bercerita dengan hati, dan menyentuh hati orang lain dengan cerita kita.
Post a Comment for "Menyentuh Hati: Seni Bercerita ala Steve Jobs"